Jalan saya menuju penyembuhan dimulai dengan patah hati. Setelah perceraian yang menyakitkan di usia akhir 40-an, saya merasa tersesat, terombang-ambing, dan sama sekali terputus dari diri sendiri. Kepercayaan diri saya hancur, dan saya berjuang untuk menemukan kegembiraan dalam segala hal. Terapi konvensional menawarkan bantuan yang terbatas; Saya membutuhkan sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang berbicara kepada jiwa saya.
Seorang teman memperkenalkan saya pada Reiki, dan pengalamannya sangat mendalam. Saya merasakan ketenangan dan kedamaian yang sebelumnya tidak saya ketahui mungkin terjadi. Terinspirasi, saya mengejar pelatihan Reiki, kemudian memperluas pengetahuan saya untuk memasukkan penyeimbangan chakra, tarot, dan penyembuhan kristal. Setiap modalitas beresonansi dengan saya, menawarkan jalur unik menuju pemahaman diri dan pelepasan emosional. Di samping praktik penyembuhan saya, saya menemukan kembali hasrat saya pada tembikar, menemukan wadah meditasi dan membumikan untuk energi kreatif.
Hari ini, sebagai penyembuh energi dan pembuat tembikar, saya menciptakan ruang yang aman dan memelihara bagi orang lain untuk menjelajahi dunia batin mereka dan menyembuhkan luka emosional. Praktik saya berakar pada empati, intuisi, dan keyakinan yang mendalam pada kekuatan penyembuhan diri. Perjalanan saya adalah bukti hidup bahwa bahkan dari kedalaman keputusasaan, kita dapat muncul lebih kuat, lebih berbelas kasih, dan lebih selaras dengan diri kita yang otentik.